Nama : Mohamad Ryan Andrian
Npm : 1A113203
Kelas : 4KA44
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar #
I. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
I. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dalam
ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom
yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu
kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling
terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika),
manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia
(biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus
(filsafat), dan lain sebagainya.
Ada
dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang
unsur-unsur yang membangun manusia
1) Manusia terdiri dari empat unsur terkait,
yaitu
a.
Jasad,
b.
Hayat.
c.
Ruh,
d.
Nafs.
2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung
tiga unsur, yaitu :
a. Id, merupakan libido murni,atau energi psikis
yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara
instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung
dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari
kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui
pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b. Ego, merupakan bagian atau struktur
kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai
kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke
dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego, merupakan kesatuan standar-standar
moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di
dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari
pandangan-pandangan orang tua.
B. HAKEKAT MANUSIA
a.
Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan
yang utuh.
b.
Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk
lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani.
Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada
manusia,misalnya:
1. Perasaan intelektual,
2. Perasaan estetis,
3. Perasaan etis,
4. Perasaan diri,
5. Perasaan sosial,
6. Perasaan religius.
c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati
yang budayawi.
d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan
lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja
dan berkarya.
C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis
L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam dalam
dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan
kesusastraan cina klasik.
Ilmu
psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep
individu itu mengambil tempat yang amat penting. Biasanya menganalisis jiwa
manusia dengan terlampaui banyak menekan kepada pembatasan konsep individu
sebagai kesatuan analisis tersendiri.
Untuk
menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subyek yang
terkandung dlam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan
suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu
mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran
konsentris sekitar dan pribadi.
D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Melville
J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism
berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukkan adanya
oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
Herkovis
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang
turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus. Dalam sehari-hari istilah
kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni
tari.
Kebudayaan
dari bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal.
Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah
tanah. Jadi secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan
oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat
tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat
melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.”.
E.B.Tylor
(1871) mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
kemampuan-kemampuan sebagai anggota masyarakat.
Selo
Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Sutan
Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara
berpikir.
E. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Beberapa
orang Sarjana, telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan. Seperti
Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan
menmpunyai empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan
kekuatan politik. Sedangkan Broinslaw Malinowski mengatakan unsur-unsur itu
terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun
petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C.Kluckhohn
dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada tujuh
kebudayaan universal,yaitu :
1. Sistem Religi (sistem kepercayaan),
merupakan produk manusia sebagai homo relogieus.
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan, merupakan
produk dari manusia sebagai homo socius.
3. Sistem Pengetahuan, merupakan produk manusia
sebagai homo sapiens.
4. Sistem mata pencaharian hidup dan
sistem-sistem ekonomi, merupakan produk manusia sebagai homo economicus.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan, merupakan
produk dari manusia sebagai homo faber.
6. Bahasa, merupakan produk dari manusia
sebagai homo longuens.
7. Kesenian, merupakan hasil dari manusia
sebagai homo aesteticus.
F. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut
dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu,
1.
Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
Wujud
ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat
dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks aktivitas.
Berupa
aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati
atau diobservasi. Wujud ini disebut sistem sosial yang terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu
sama lain dari waktu ke waktu.
3. Wujud sebagai benda.
Aktivitas
manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut
C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai
budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima
masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia (MH)
2. Hakekat karya manusia (MK)
3. Hakekat waktu manusia (WM)
4. Hakekat alam manusia (MA)
5. Hakekat hubungan manusia (MN)
H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Tidak
ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak.
Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat
yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.
Terjadinya
gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam
masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan
fisik tempat mereka
hidup.
Perubahan
ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi
kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan
sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di
dalamsuatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya
nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat.
Perubahan
kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama
oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan,
antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam
kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.
Beberapa
factor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsure kebudayaan baru,
antara lain:
Terbatasnya
masyaratak memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan
orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
Jika
pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominant dalam suatu kebudayaan ditentukan
oleh nilai-nilai agama dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata
yang ada, maka penerimaan unsure baru itu mengalami hambatan dan harus disensor
dulu oleh berbagai ukuran yang berlandasan ajaran agama yang berlaku.
Corak
struktur social suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan
baru.
Suatu
unsure kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan
yang menjadikan landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
Apabila
unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan
mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
I.
KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari
sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis,
maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga
tahap, yaitu :
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia
mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat
menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana
masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
Manusia
dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan
keterkaitan yang erat atu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat
lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.
http://siscaellia.wordpress.com/2012/04/22/manusia-dan-kebudayaan/
II. KONSEP
ILMU BUDAYA DASAR & KESUSASTRAAN
Sastra
Sastra meliputi segala bentuk dan macam
tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan,
kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya yang dalam arti
khusus dapat kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan
perasaan manusia.
Jadi, sastra adalah hasil budaya dapat
diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui
bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
Seni
Seni sastra tidak hanya berhubungan dengan
tulisan tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan
pengalaman atau pemikiran tertentu. Oleh karena itu, seni sastra bisa dibagi
menjadi dua, yaitu:
a)
Seni Sastra Tulis
Banyak sekali jenis seni sastra tulisan
yang berkembang di masyarakat, misalnya dalam bentuk prosa, puisi, cerita
fiksi, dan essay.
b)
Seni Sastra Lisan
Seni sastra lisan disampaikan dengan bahasa
lisan.
Peranan Sastra
Dalam berbahasa pun mulai memperlihatkan
keseragaman berbahasa yang hampir kejakarta-jakartaan bahasanya. Selain itu
sinetron juga memberikan efek bagi psikologis dan psikis penontonnya. Begitupun
budaya sudah semestinya dalam salah satu unsurnya yang mampu memberikan
sumbangan dalam pengembangan bahasa itu sendiri.
Untuk itu perlu kiranya dilihat sejauh mana
peranan sastra dan budaya dalam pengembangan bahasa, khususnya dalam
karya-karya sastra sehingga kita dapat gambaran yang jelas peranan dari kedua
hal tersebut.
Hubungan Antara Sastra, Seni dengan Ilmu
Budaya Dasar
Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya
dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama
mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam
macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. Jika manusia hidup tanpa
bisa menyalurkan ekspresi mereka atau tidak bisa berkomunikasi dengan manusia
lainnya, maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang
dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih
besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Prosa
biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu,
prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat,
serta berbagai jenis media lainnya.
Prosa
lama :
1.
Hikayat
2.
Sejarah
3.
Kisah
4.
Dongeng
Prosa
baru :
1.
Roman
2.
Novel
3.
Cerpen
4.
Riwayat
5.
Kritik
6.
Resensi
7.
Esai
Nilai-nilai
dalam Prosa Fiksi
1.
Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaannya
pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut
2.
Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sedikit informasi yang tidak
terdapat di dalam ensiklopedi.
3.
Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan
warisan budaya bangsa.
4.
Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai
kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu.
Puisi
Puisi
adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan
Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh
dipadatkan kata – katanya.
Kreativitas
penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.
Figura bahasa
2.
Kata – kata yang bermakna ganda.
3. Kata – kata berjiwa.
4. Kata – kata yang sudah diberi
nilai-nilai, rasa, dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Alasan
– alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sbb :
1.
Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran
individual.
3. Puisi dan keinsyafan social.
Contoh
Puisi
Mimpi
Jika
hatimu terasa gundah
Berbaringlah
dalam kesunyianmu
Jika
hatimu tak lekas cerah
Pejamkan
matamu dan tidurlah
Bawa
dirimu terbang dan melayang
Dalam
indah dunia mimpi
Jika
hatimu t’lah riang
Buka
mata dan bangkitlah dari mimpimu
Karena
ada orang-orang yang menantimu
http://vandyaprillyan.blogspot.com/2013/04/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar